Kebiasaan Buruk Yang Bisa Membahayakan Otak
Sama seperti bagian tubuh kita, otak kita mungkin terpengaruh oleh berbagai faktor, bahkan beberapa di antaranya tidak jelas.
Kami akan mengungkapkan kepada Anda kebiasaan sehari-hari yang bisa mempengaruhi otak. Dan tentunya mereka yang membaca artikel ini akan “mengakhiri” kebiasaan itu mulai hari ini untuk bisa menjadi orang yang cerdas dan sehat. Bergabunglah dengan kami untuk mengetahui 13 kebiasaan tak terduga yang dapat membahayakan otak di bawah ini!
13 kebiasaan buruk yang bisa membahayakan otak
- Kurang bicara
Sebuah studi yang dilakukan di University of Michigan menemukan bahwa bahkan 10 menit pembicaraan sehari dapat meningkatkan kemampuan mental. Anda tidak perlu keluar, berbicara dengan orang pertama yang Anda temui – berbicara dengan teman atau keluarga di telepon juga membantu merangsang otak.
Percakapan tatap muka memerlukan pemikiran yang meningkatkan kinerja otak. Jadi, pergilah ke meja kerja rekan kerja Anda dan berbicara langsung dengan mereka, bukan bertukar email. Ini hanya membantu Anda menurunkan berat badan, sekaligus memberi manfaat pada otak.
- Konsumsi terlalu banyak gula
Menurut penelitian, sejumlah besar gula akan berpengaruh negatif elemen saraf dari otak, atau BDNF – yang bertanggung jawab untuk memproduksi neuron. Secara khusus, BDNF sangat penting untuk pembentukan ingatan dan pembelajaran jangka panjang.
Penggunaan berlebihan gula atau makanan bergula dapat mengganggu penyerapan protein dan nutrisi, yang mempengaruhi perkembangan otak.
- Kurang latihan otak
Menurut para ilmuwan, puncak aktivitas otak pada usia 16-25, lalu perlahan menurun. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa olahraga teratur untuk otak (seperti membaca dan memecahkan teka-teki) dapat secara signifikan meningkatkan keefektifannya, bahkan bagi orang dengan tanda penuaan pertama. demensia
Anda perlu terus-menerus memikirkan, menulis dan menemukan informasi baru untuk melatih otak Anda. Pemikiran malas juga bisa menyebabkan penyusutan otak.
- Makan sarapan pagi
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang makan sarapan pagi biasanya memiliki hasil akademik yang lebih baik, terutama dalam sains. Orang yang tidak makan sarapan akan memiliki kadar gula darah rendah, mengganggu metabolisme tubuh. Otak yang tidak cukup menyediakan nutrisi di pagi hari akan menyebabkan degenerasi.
- Gunakan makanan cepat saji
Mengkonsumsi makanan cepat saji dalam makanan sehari-hari sering menyebabkan efek buruk pada tubuh dan pikiran Anda. Mereka secara negatif mempengaruhi hubungan antara sel otak dan menghasilkan pembentukan ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, mengonsumsi makanan cepat saji terlalu banyak bisa menyebabkan depresi. Jadi hati-hati saat menggunakannya.
- Es krim
Setiap makanan dingin, termasuk es krim, tiba-tiba bisa menyebabkan sakit kepala. Orang mengira makanan dingin menyempit pembuluh darah. Untuk mencegah hipotermia, tubuh menghangatkan darah ke otak sehingga melebarkan pembuluh darah. Menurut ilmuwan, bedanya adalah sakit kepala.
- Ponsel
Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan adanya hubungan antara kanker otak dan penggunaan ponsel. Namun, Anda tidak bisa membuang smartphone Anda. Karena itu, dokter Anda merekomendasikan menggunakan loudspeaker atau headset untuk berbicara dan tidak meletakkan telepon di dekat bantal saat Anda sedang tidur.
- Tutup wajah saat tidur
Kebiasaan tidur akan mengurangi asupan oksigen, karena dalam hal ini kita harus menghirup udara “daur ulang” yang jenuh dengan karbon dioksida. Hal ini dapat meningkatkan konsentrasi karbon dioksida dan menurunkan jumlah oksigen, yang merusak otak.
- Minumlah sedikit air
Seperti yang Anda tahu, otak manusia mengandung 70-80% air. Air melibatkan banyak fungsi tubuh, termasuk otak. Otak yang paling efektif adalah saat dipasok sepenuhnya dengan H2O. Jika Anda minum terlalu sedikit air akan mempengaruhi tubuh, terutama otak.
- Minum banyak alkohol
Alkohol memiliki pengaruh besar pada otak, menyebabkan kesulitan dalam berjalan, kabur, gagap, respon lambat dan merendahkan ingatan manusia.
- Merokok
Merokok tidak hanya bisa menyebabkan kanker, tapi juga mengurangi ketebalan korteks, penyusutan otak dan kemungkinan penyakit Alzheimer di masa depan. Kerusakan tersebut dapat memiliki efek signifikan pada kemampuan mental, karena otak bertanggung jawab untuk berpikir.
- Malas berolahraga
Otak perlu dilatih secara teratur. Dalam sebuah studi baru-baru ini, ditemukan bahwa olahraga juga memiliki efek positif pada BDNF, dan oleh karena itu, pada memori jangka panjang.
- Diet ketat
Ternyata diet ketat tidak hanya membantu tubuh menurunkan berat badan! Penelitian telah menunjukkan bahwa pembatasan diet ketat juga mempengaruhi otak. Jadi jangan terlalu menahan lapar, tetaplah makan setiap hari dengan wajar.